TERBANG MENUJU MASA DEPAN

TERBANG MENUJU MASA DEPAN
BURUNG KSAYANGA

Selasa, 19 Juli 2011

ASUHAN KEBIDANAN


MELAKSANAKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI , KELAINAN, PENYAKIT DALAM MASA KEHAMILAN.
·       KOMPLIKASI & PENYULIT KEHAMILAN TRIMESTER III.
Kehamilan dengan infeksi                   :* RUBELLA
 * HEPATITIS
          Kehamilan dengan PMS                          :* GONORE
* HIV/AIDS
          Kehamilan dengan gangguan jiwa    :* DEPRESI
 * PSIKOSA              
 * PSIKONEOROSA

KEHAMILAN DENGAN INFEKSI
≈ RUBELLA ≈
          Rubella disebabkan oleh virus di indonesia penyakit ini belum diketemukan . penyakit ini menimbulkan exthantema. Kalau timbul pada wanita dalam triwulan pertama dari kehamilannya, maka 50 % dari anak akan lahir dengan cacat bawaan seperti katarak, kelainan jantung, kelainan telinga dalam yg menyebabkan tuli atau mikrosefali. Makin muda kehamilannya waktu ibu diserang penyakit ini , makin besar kemungkinan anak menderita cacat bawaan.
          Rubella ditakuti pada wanita hamil karena dapat menimbulkan cacat bawaan, dan di duga bahwa penyakit virus lainnya mungkin menimbulkan cacat bawaan. Tapi sampai sekarang hanya Rubella virus, sitomegalovirus dan Herfes virus hominis terbukti teratogenik .
        Pada umumnya penyakit infeksi yang akut lebih berat pada orang hamil apalagi kalau persalinan terjadi.
Dengan terjadinya persalinan yang meminta banyak tenaga dan juga karena kehilangan darah maka daya tahan ibu berkurang.
Karena itu maka disamping pengobatan penyakit infeksinya di usahakan supaya persalinan tertunda dengan istirahat rebah dan progesteron .

≈ HEPATITIS ≈
Hepatitis disebabkan oleh :
a.    Dengan perantaraan makanan dan minuman yang terkena kontaminasi .
b.   Dengan tranfusi darah ataupun suntikan plasma atau serum yang mengandung virus tersebjut.
Gejala-gejala permulaannya ialah : panas, anoreksia, perasaan lelah, sakit kepala , mual dan muntah, kencing tua warnanya .kemudian timbul ikhterus.
Pada mual dan muntah, harus di ingat kemungkinan hepatitis ; jangan selalu mengira bahwa mual muntah dkisebabkan oleh kehamilan.
Pada wanita hamil dapat menyebabkan abortus dan partus prematurus . perdarahan sesudah persalinan mungkin banyak sekali dan setelah partus kadang-kadang timbul atrofi hati kuning yang akut yang membawa maut.
Terapinya ialah :
-        Hospitalisasi, istirahat rebah dan diet yang banyak.
Kadang-kadang diberi kortikosteroid untuk mencegah perdarahan post partum sering diberi VIT K.

KEHAMILAN DENGAN PMS
≈ GONORE ≈       
Sarangnya pada wanita ialah pada uretra, serviks, dan kelenjar bartholini .
Gejala-gejala ini adalah :
1.   Kencing sakit, air kencing bernanah
2.   Flour albus bernanah yg kadang-kadang luar biasa banyaknya yg menimbulkan condilomata acuminata.
Gonore tidak mempengaruhi kehamilan , baru pada saat persalinan dan nifas dapat menimbulkan sebagai berikut :
-Biasanya gonococcus tidak dapat menjalar ke atas , karena terhalang oleh lendir kental dalam serviks .
Diagnosa dibuat dengan pemeriksaan getah uretra dan vulva.
Pengobatan ialah dengan suntikan 1000.000 S depot pinicilin sehari selama 6-7 hari. Kalau ada risestensi terhadap penicilin atau kalau ada alergi terhadap penicilin diberi cholramfenicol 1gr IV atau IM sehari selama 3 hari atau teramisin 4x 250mg sehari selama 5 hari.

≈ HIV/AIDS≈
HIV (Human Immunodeficiency Virus), sejenis retrovirus. Merusak sel T helper dan sel tubuh lainnya, yaitu sel otak, sel usus dan sel paru. Sel T helper merupakan titik pusat sistem pertahanan tubuh, dimana jika sistem pertahanan tubuh lemah, maka kondisi ini disebut AIDS.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndroma) yaitu sindrom atau kumpulan gejala dan tanda penyakit akibat ketidakmampuan atau menurunnya sistem pertahanan tubuh oleh karena adanya virus HIV dalam tubuh.
HIV positif, sebagian besar tidak menampakan gejala, namun adapula yang timbul gejala umum seperti influenza, yang akan hilang dengan sendirinya (6 bulan-10 tahun), pada masa ini penderita dapat menularkan penyakit pada orang lain. Sebelum timbul gejala AIDS, timbul gejala non spesifik yang disebut AIDS RELATED COMPLEX (ARC) yang berupa gejala mayor dan minor.
Gejala mayor
1.   Pada orang dewasa
  • Penurunan BB lebih dari 10 kg
  • Diare kronik lebih dari 1 bulan
  • Demam kontinu/intermitten lebih dari 1 bulan
1.   Pada anak-anak
  • Penurunan BB atau pertumbuhan lambat yang abnormal
  • Diare kronik lebih dari 1 bulan
  • Demam lebih dari 1 bulan
Gejala minor
1.   Pada orang dewasa
  • Batuk lebih dari 1 bulan
  • Dermatitis pruritus umum
  • Herpes zooster rekurens
  • Candidiasis orofaring
  • Limfadenopati umum
  • Herpes simpleks diseminata kronis progresif
1.   Pada anak-anak
  • Limfadenopati umum
  • Candidiasis orofaring
  • Infeksi umum yang berulang (otitis, faringitis dan lain-lain)
Gejala AIDS yang lengkap adalah gejala ARC disertai satu atau dua penyakit oportunistik
  • Pneumocytis carinii (infeksi parasit pada paru-paru)
  • Sarcoma kaposi (sejenis kanker  yang tersebar pada kulit/mulut)
  • Infeksi oportunistik lainnya (infeksi jamur pada esofagus, virus sitomegali pada otak paru, infeksi lainnya pada otak antara lain toksoplasmosis, kriptospordiosis)
Penyakit-penyakit pada AIDS
  • Kandidiasis bronkus, trakea atau paru
  • Kandidiasis esofagus
  • Kanker cervix, invasif
  • Koksidioidomikosis diseminata
  • Kriptokokosis ekstrapulmoner
  • Kriptosporidiosis intestinal kronis (>1 bulan)
  • Sitomegalovirus (diluar hati, limfa, dan kelenjar getah bening)
  • Retinitis sitomegalovirus (dengan kehilangan penglihatan)
  • Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV
  • Herpes simplex : ulkus kronik (>1 bulan), bronkhitis, pneumonitis, esofagitis
  • Histoplasmosis diseminata
  • Isosporiasis intestinal kronik (>1 bulan)
  • Sarcoma kaposis
  • Limfoma burkitt
  • Limfoma immunoblastik
  • Limfoma primer pada otak (limfoma sistem syaraf pusat)
  • Mycobacterium avium kompleks atau penyakit yang disebabkan M. Kansasil diseminata
  • Penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis
  • Penyakit yang disebabkan spesies lain mycobacterium atau spesies tidak teridentifikasi diseminata
  • Pneumonia karena pneumocystis jiroveci (dahulu carinii)
  • Pneumonia rekuren
  • Leukoensefalopati multifokla progresiv
  • Septikemia salmonella rekurens
  • Toxoplasmosis otak (ensefalitis)
  • Sindrom penurunan berat badan karena HIV
Penyakit AIDS pada anak tetapi tidak ada pada orang dewasa
  • Infeksi bakterialis rekuren ganda
  • Pneumonia interstitialis limfoid/hiperplasia limfoid pulmoner
Virus HIV hidup didalam 4 cairan tubuh manusia
  • Cairan darah
  • Cairan sperma
  • Cairan vagina
  • Air susu ibu
Penularan HIV
Terjadi bila ada kontak atau pertukaran cairan tubuh yang mengandung virus
  • Hubungan seksual baik homo maupun heteroseksual
  • Transfusi darah dan transplantasi organ
  • Jarum suntik, akupuntur, tindik, tato
  • Ibu hamil kepada janinnya
  • Lewat cairan darah
Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV. Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misal pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika, penyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit (tindik, tato, akupuntur, alat facial)
  • Lewat cairan sperma dan cairan vagina
Melalui hubungan seksual penetratif (penis masuk ekdalam vagina atau anus), tanpa menggunakan kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seksual lewat vagina) atau tercampurnya cairan sperma dengan darah yang mungkin terjadi dalam hubungan seksual lewat anus.
  • Lewat ASI
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif dan melahirkan lewat vagina kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (mother-to-child) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
HIV tidak ditularkan melalui
  • Bersalaman, bersentuhan, berciuman, berpelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya
  • Keringat, gigitan serangga atau pun nyamuk
  • Makan dan minum bersama atau pemakaian lata makan dan minum bersama
  • Pemakaian fasilitas umum bersama seperti telepon umum, WC umum dan kolam renang
  • Batuk, bersin, ingus, meludah.

Hal-hal yang perlu diketahui tentang HIV/AIDS
  • Sekali virus HIV masuk kedalam tubuh, virus tersebut akan menetap dalam tubuh selamanya
  • Virus HIV hidup dalam darah, air mani, cairan didalam jalan lahir dan cairan tubuh lainnya
  • Sebagian besar infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seksual, disamping penularan melalui jarum suntik dan transfusi darah serta penularan dari ibu kepada janinnya
  • HIV tidak hanya menular pada kaum homoseksual
  • Perempuan 5X lebih mudah tertular HIV/AIDS daripada laki-laki, karena bentuk alat kelamin perempuan yang lebih luas permukaannya sehingga mudah terpapar oleh cairan sperma yang tinggal lebih lama
  • Perlukaan pada saluran genital memudahkan masuknya virus HIV
  • Hubungan seksual melalui anus lebih berisiko dalam penularan daripada cara hubungan seksual lainnya, karena jaringan anus lebih lembut.
  • Kekerasan seksual atau hubungan seksual dengan gadis remaja lebih mudah terjadi penularan.
Pencegahan penularan HIV/AIDS
  • Melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan yang setia
  • Mempunyai perilaku seksual yang bertanggung jawab dan setia pada pasangan serta menghindari hubungan seksual diluar nikah
  • Setiap darah transfusi dicek terhadap HIV, dan donor darah kepada sanak saudara lebih sehat dan aman daripada donor darah profesional.
  • Menghindari injeksi, pemeriksaan dalam prosedur pembedahan yang tidak steril dari petugas kesehatan yang tidak bertanggung jawab
  • Selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan injeksi atau proses lain yang mengakibakan terjadinya luka
  • Pada mereka yang mempunyai pasangan HIV positif harus menggunakan kondom dengan hati-hati, benar dan konsisten
  • Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif harus mengetahui semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya sehingga dapat bijaksana dalam mengambil keputusan untuk menyusui bayinya dengan ASI
  • Untuk bidan sudah seharusnya menerapkan prinsip langkah APN dalam menolong persalinan
Tes HIV
Adalah suatu tes yang digunakan untuk memastikan apakah seseorang sudah positif terifeksi HIV atau tidak, yaitu dengan cara mendeteksi adanya antibodi HIV didalam sampel darahnya


Manfaat tes HIV
·         Semakin cepat diketahui status HIV, semakin banyak hal positif yang bisa dilakukan penderita, sehingga ODHA akan berupaya untuk tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain
  • Untuk mengetahui perkembangan kasus HIV/AIDS serta untuk meyakinkan bahwa darah untuk transfusi dan organ untuk transplantasi tidak terinfeksi HIV
Persyaratan uji HIV
  • Sukarela
  • Informed consent
  • Pre dan post konseling
  • Rahasia
Prosedur uji
  • Konseling pra uji/pre test yaitu konseling yang dilakukan sebelum darah seseorang yang menjalani test diambil, dimana hal ini bermanfaat untuk meyakinkan orang terhadap keputusan untuk melakukan tes atau tidak serta mempersiapkan dirinya bila hasil tes ternyata positif.
  • Pernyataan tertulis kesediaan
  • Pengambilan sampel darah
  • Hasil uji disampaikan langsung oleh konselor, dirahasiakan dan dibaca sendiri
  • Konseling pasca uji/post test, yaitu konseling yang harus diberikan setelah hasil test diketahui baik hasilnya negatif ataupun positif. Konseling post test sangat penting untuk membantu mereka yang hasilnya HIV positif agar dapat mengetahui cara menghindari penularan pada orang lain serta untuk bisa mengatasinya dan menjalin hidup secara positif. Untuk yang hasilnya negatif konseling post test bermanfaat untuk memberitahu tentang cara-cara mencegah infeksi HIV di masa datang.
Tempat uji
  • RS atau laboratorium tertentu
  • Balai laboratorium kesehatan yang ada disetiap provinsi
  • PMI
Jenis uji untuk mendeteksi infeksi HIV
  • Uji ELISA (enzyme linked immunosorbent assay), memiliki sensitivitas tinggi namun spesifikasinya rendah. Bila tes ELISA positif maka harus dikonfirmasi dengan Test Western Blot
  • Uji Western blot, yaitu jenis tes yang mempunyia spesifikasi tinggi namun sensitifitasnya rendah. Karena sifat test ELISA dan Western Blot berbeda, maka biasanya harus dipadukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
  • Nucleic acid amplification technologies (NAT), yaitu tes yang mampu mendeteksi antigen/bagian dari virus
  • Immuno fluorocent assay
  • Dot enzyme immuno assay
  • Uji antigen PCR (polymerase chain reaction)
  • CD4/cluster differentiation (sel limfosit T), yaitu jenis tes dengan menghitung jumlah sel darah putih
  • VL, yaitu jenis tes yang digunakan untuk menghitung jumlah virus
Pengobatan
Berguna untuk menghambat perkembangan virus HIV adalah AZT (azidothimidine), DDI (dideoxynosine), DDC (dideoxycydine).
Bila seseorang ingin memulai pengobatan antiretroviral (ARV), WHO telah mensyaratkan 4 hal, yaitu :
  • Hasil test ELISA positif
  • Ada gejala klinis
  • Pemeriksaan CD4 < 200
  • Pemeriksaan hitung limfosit total < 1200
Terapi pada HIV/AIDS
Pemberian terapi ARV ada 4 tahap yaitu :
1.   Tahap 1, keadaan dimana pasien terinfeksi HIV tapi tidak mnimbulkan gejala simptomatis
2.   Tahap 2, yaitu tahap 1 ditambah penurunan BB<10 kg dari BB semula, cacar air, sariawan, ISPA
3.   Tahap 3, kehilangan BB >10kg dari BB semula ditambah diare kronis yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, demam berkepanjangan, sariawan parah, tumbuhnya rambut pada lidah, TBC, infeksi-infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan kondisi lain yang menyebabkan pasien harus lebih banyak terbaring di tempat tidur sampai setengah bulan dalam sebulan terakhir.
4.   Tahap 4, meliputi semua gejala klinis yang terkait dengan AIDS ditambah dengan jumlah hari dimana pasien terbaring sakit lebih dari setengah bulan dalam sebulan terakhir.
Obat-obatnya adalah AZT/3TC diberikan bersama Abacavir, efavirens, nevirapine, nelfinavir atau ritonavir yang diperkuat dengan indinavir, iopinavir atau saquinavir.
Program penanggulangan HIV/AIDS
  • Program KIE=BCC=KPP
Behaviour Change Communication (BCC) atau Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) merupakan kegiatan penjangkauan/pendampingan untuk memberikan informasi dan pendidikan keterampilan tentang pencegahan HIV/AIDS serta promosi penerapan pola hidup sehat bagi populasi beresiko yang diberikan secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
  • Program kondom 100%
Kegiatan yang memberikan penekanan pada pendidikan dan promosi pemakaian kondom sebagai upaya menekan meluasnya penularan HIV/AIDS
  • Program Infeksi Menular Seks (IMS)
Layanan kesehatan IMS merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan rutin masalah IMS bagi pekerja seks perempuan, pria dan waria.
  • Program Harm Reduction
Pencegahan dan penanganan HIV/AIDS yang dilaksanakan dengan pendekatan, harm reduction of IDUs atau diterjemahkan menjadi pengurangan dampak buruk pengguna narkoba suntik, merupakan pendekatan pragmatis kesehatan guna merespon ledakan infeksi HIV/AIDS secara khusus dikalangan IDUs
  • Program VCT (Voluntary Counceling & Testing)
Layanan VCT adalah program pencegahan sekaligus jembatan untuk mengakses layanan manajemen kasus (MK) dan CST (perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA). Mencakup pre test konseling, testing HIV dan post test konseling.
  • Program CST (Care, Support & Treatment)
Program perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA adalah bagian hilir dari program penanggulangan HIV/AIDS secara komprehensif, layanan CST merupakan layanan lanjutan dari layanan VCT, CST tidak dilakukan tanpa layanan VCT.
Pendampingan
Tujuannya membantu ODHA beradaptasi terhadap kondisinya, termasuk rasa malu, bersalah dan marah sehingga ia bersikap lebih positif dalam menghadapi problemanya.
·         Konseling keluarga
Bertujuan untuk membantu keluarga untuk menerima kondisi ODHA, termasuk dalam melewati fase kritis sehingga bersikap mendukung ODHA.

Terapi kelompok
Berupa terapi terhadap kelompok ODHA dengan tujuan saling memberi dukungan, serta saling membantu menyelesaikan problem individual yang sering dihadapi oleh tiap-tiap ODHA.
Pengaruh infeksi HIV terhadap kehamilan
  • Abortus
  • Prematuritas
  • Gangguan pertumbuhan intrauterin
Kematian janin
  • Penularan pada janin
Pilihan reproduksi pasangan ODHA
  • Tidak mempunyai anak (adopsi)
  • Memiliki anak denagn pencegahan infeksi, yaitu pada laki-laki dengan pencucian sperma dan pada perempuan dilakukan inseminasi buatan
  • ARV (anti retrovirus)
  • Seksio caesarea
  • Tidak menyusui

KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN JIWA
DENGAN DEPRESI, PSIKOSA, PSIKONEUROSA
Telah diketahui bahwa wanita hamil mengalami perubahan jiwa dalam kehamilan, yang biasanya tidak seberapa berat dan kemudian hilang dengan sendirinya.Adakalanya diperlukan perhatian khusus atau pengobatan. Kadang-kadang terjadi penyakit jiwa (psikosis) dalam kehamilan. Ini tidak mengherankan karena ovulasi dan haid juga dapat menimbulkan psikosis.
Penderita sembuh setelah anaknya lahir, akan tetapi dalam kehamilan berikutnya biasanya penyakitnya timbul lagi. Eklamsia dan infeksi dapat pula disertai atau disusul oleh psikosis. Selain itu psikosis dapat menjadi lebih berat dalam kehamilan
Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan, hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
Dukungan prikologik dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola kehidupan sosial (keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati). Pada wanita hamil dan dari aspek teknis dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli, cara penyeleraian persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan asuhan neonatal.
Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya,tidak bersemangat, tidak ada gairah hidup yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulasi tertentu, pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran dalam berkarir serta menganalisa.
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama halnya dengan depresi yang terjadi pada orang awam pada umumnya, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan,selama..kehamilan.
        Gangguan ini ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan atau berkurangnya dan tidak adanya minat pada aktivitas. Pasien kadang-kadang dapat sarkastik, nihilistik memikirkan hal yang sedih membutuhkan dan mengeluh. Mereka juga dapat tegang, kaku dan menolak intervensi terapeutik. Gejala penyertanya adalah perubahan nafsu makan dan pola tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energi dan penurunan dorongan seksual.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagai­nya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedah­an, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
Penatalaksanaan
Harus kita hadapi dengan sikap serius dan mengerti.hendaknya jangan menghibur, memberi harapan palsu, bersikap optimis dan bergurau, karena akan memperbesar rasa tidak mampu dan rendah diri.
Untuk mengatasi dengan cepat, gunakan obat-obat penenang.
beberapa cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan seperti dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin.
Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas, pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan partisipasi sosial. Sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri..perlu..perawatan..RS.
Menninger telah menyebutkan lima sindroma klasik yang menyertai sebagian besar pola psikotik :
Perasan sedih, bersalah dan tidak mampu yang mendalam
keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi, disertai pembicaraan dan motorilk yang berlebihan
regresi ke otisme manerisme pembicaran dan perilaku, isi pikiran yanng berlawanan, acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecendrungan membela diri atau rasa kebesaran
keadaan bingung dan delirium dengan disorientasi dan halusinasi.
Jenis-jenis psikosa yaitu :
-        skizophrenia
-        paranoid.
Paranoid di lain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola berpikir makin kacau dan tingkah laku makin tidak normal.
Psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu:
1.Psikosa..fungsional
Factor penyebabnya terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau penglaman yang terjadi selama sejarah kehidupan seseorang.
2.Psikosa..organic
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang.

Penatalaksanaan
Pengobatan etiologik harus sedini mungkin dan di samping faal otak dibantu agar tidak terjadi kerusakan otak yang menetap.
Peredaran darah harus diperhatikan (nadi, jantung dan tekanan darah), bila perlu diberi stimulansia.
Pemberian cairan harus cukup, sebab tidak jarang terjadi dehidrasi. Hati-hati dengan sedativa dan narkotika (barbiturat, morfin) sebab kadang-kadang tidak menolong, tetapi dapat menimbulkan efek paradoksal, yaitu klien tidak menjadi tenang, tetapi bertambah gelisah.
Klien harus dijaga terus, lebih-lebih bila ia sangat gelisah, sebab berbahaya untuk dirinya sendiri (jatuh, lari dan loncat keluar dari jendela dan sebagainya) ataupun untuk orang lain.
Dicoba menenangkan klien dengan kata-kata (biarpun kesadarannya menurun) atau dengan kompres es. Klien mungkin lebih tenang bila ia dapat melihat orang atau barang yang ia kenal dari rumah. Sebaiknya kamar jangan terlalu gelap , klien tidak tahan terlalu diisolasi.
Terdapat gejala psikiatrik bila sangat mengganggu
PSIKONEUROSA
Psikoneurosa yaitu ketegangan pribadi yang terus menerus akibat adanya konflik dalam diri orang bersangkutan dan terjadi terus menerus orang tersebut tidak dapat mengatasi konfliknya, ketegangannya tidak mereda akhirnya neurosis (suatu kelainan mental dengan kepribadian terganggu yang ringan seperti cemas yang kronis, hambatan emosi, sukar tidur, kurang perhatian terhadap lingkungan dan..kurang..memiliki..energi).

Macam-macam psikoneurosa sesuai dengan gejalanya :
1.Neurosis..kuatir..atau..anxiety..neurosis
2.Histeria
3.Neurosis obsesif kompulsif
Kesimpulan
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pada hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditimbulkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan. Itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat